Apasih entahlah ak bingung ini mau nulis apa. cuma pengen nulis qoutes dari ibu,bapak,dan eyangku karena ya... ak mengagumi mereka.
Eyang ku pernah pesen sama ibu dan ibu bilang ke aku. "OJO DUMEH" maksudnya itu ya jangan ngerasa jadi orang yang paling. Misalnya cakep terus sok cakep, terus misalnya punya kekuasaan terus seenaknya sendiri nggunain kekuasaannya. dsb lah masih banyak lagi. Kalimat itu terus-terusan terngiang ditelingaku akhir-akhir ini.banyak kejadian yang membuatku harus merewind kembali apa yang terjadi semua telah digariskan,hidup memang harus banyak belajar,dan benar kata eyang,lulusnya kalau sudah disholatkan.Dalam hidup, aku selalu diajari untuk melihat dari 2 sisi,karena kalau cuma satu sisi kata eyang jadinya egak adil..
Adil ==> menurut orangtuaku itu hal yang teramat sulit dalam hidup karena setiap ingin menjadi orang yang adil pasti ada perbedaan pendapat dan belum tentu orang lain akan merasakan apa yang kita lakukin itu adil walaupun udah berusaha buat adil. Kata eyang kalau mau adil "OJO DUMEH" harus selalu di pakek.Karena dengan ojo dumeh kita bisa merasakan apa yang orag lain rasakan dan tidak menilai secara sepihak ataupun hanya dari satu sisi.
Situasi yang aku alami saat ini egak jauh-jauh deh dari kalimat "adil,perbedaan,dan ojo dumeh".Ingin duduk bareng berdiskusi apa ngomonginlah buat nyari titik temu,bukan cuma sepihak tanpa ada kesempatan untuk bertanya langsung dan langsung ambil keputusan kayak gitu aja seenaknya sendiri. Atau
mungkin juga ini petunjuk dari Allah,bahwa rasa sayang itu tidak kuat mengakar. Karena sebenernya buat nyamain pendapat, visi, misi itu emang egak semulus jalan tol.Toh semulus- mulusnya jalan tol juga ada yang berlubang. Tetapi kalau emang kuat dan bersungguh-sungguh sesulit apapun akan jadi mudah,kuncinya itu "ungkapkan,jujur dan bicarakan"
perjalananku sih masih panjaaaaaang,masih banyak yang harus aku pelajari biar aku semakin tangguh dengan berdiri diatas kakiku sendiri. Aku harus berhasil mewujudkan semua janjiku pada orang tuaku,dan aku egak mau menyakiti ataupun disakiti oleh siapapun juga dengan selalu belajar mendengar bukan selalu minta didengar saja,belajar untuk mengalahkan diriku sendiri karena aku harus bisa jadi panutan buat adikku cowok .Belajar untuk introspeksi diri sendiri dulu sebelum bicara ke orang lain,belajar..belajar.dan belajar.Kata pak sigit guru les ku "bukan orang bijak yang mengatakan dirinya sendiri paling dari yang lain" dan "tetap rendah hati dalam segala hal,tetapi jangan rendah diri",susah biyanget.. tapi sebagai anak tertua aku harus bisa ,aku egak pengen adikku jadi cowok yang "tinggal glanggang colong playu" kudu bisa "mikul dhuwur mendem jero "
Adil ==> menurut orangtuaku itu hal yang teramat sulit dalam hidup karena setiap ingin menjadi orang yang adil pasti ada perbedaan pendapat dan belum tentu orang lain akan merasakan apa yang kita lakukin itu adil walaupun udah berusaha buat adil. Kata eyang kalau mau adil "OJO DUMEH" harus selalu di pakek.Karena dengan ojo dumeh kita bisa merasakan apa yang orag lain rasakan dan tidak menilai secara sepihak ataupun hanya dari satu sisi.
Situasi yang aku alami saat ini egak jauh-jauh deh dari kalimat "adil,perbedaan,dan ojo dumeh".Ingin duduk bareng berdiskusi apa ngomonginlah buat nyari titik temu,bukan cuma sepihak tanpa ada kesempatan untuk bertanya langsung dan langsung ambil keputusan kayak gitu aja seenaknya sendiri. Atau
mungkin juga ini petunjuk dari Allah,bahwa rasa sayang itu tidak kuat mengakar. Karena sebenernya buat nyamain pendapat, visi, misi itu emang egak semulus jalan tol.Toh semulus- mulusnya jalan tol juga ada yang berlubang. Tetapi kalau emang kuat dan bersungguh-sungguh sesulit apapun akan jadi mudah,kuncinya itu "ungkapkan,jujur dan bicarakan"
perjalananku sih masih panjaaaaaang,masih banyak yang harus aku pelajari biar aku semakin tangguh dengan berdiri diatas kakiku sendiri. Aku harus berhasil mewujudkan semua janjiku pada orang tuaku,dan aku egak mau menyakiti ataupun disakiti oleh siapapun juga dengan selalu belajar mendengar bukan selalu minta didengar saja,belajar untuk mengalahkan diriku sendiri karena aku harus bisa jadi panutan buat adikku cowok .Belajar untuk introspeksi diri sendiri dulu sebelum bicara ke orang lain,belajar..belajar.dan belajar.Kata pak sigit guru les ku "bukan orang bijak yang mengatakan dirinya sendiri paling dari yang lain" dan "tetap rendah hati dalam segala hal,tetapi jangan rendah diri",susah biyanget.. tapi sebagai anak tertua aku harus bisa ,aku egak pengen adikku jadi cowok yang "tinggal glanggang colong playu" kudu bisa "mikul dhuwur mendem jero "
Kalo ibu lebih sulit lagi ajarannya "ojo nabok genti yen kowe ditabok " ," tetap bicara halus walau telah dikata-katain kasar"
harapannya seumur hidup beneran ternyata seumur jagung.... hoaaaamm banget ........Gusti paringono jembar segoro kulo......
harapannya seumur hidup beneran ternyata seumur jagung.... hoaaaamm banget ........Gusti paringono jembar segoro kulo......